Bandar Lampung.Harian Lampung.Id=,
Bak bintang protagonis diserial Drakor (Drama Korea), didunia nyata dalam dinamika organisasi ditubuh PAI (Perkumpulan Advocaten Indonesia), sebagai Ketuanya BPW PAI Provinsi Lampung, H. Nuryadin SH yang dinilai pemirsa terposisi sebagai Figur Terdzolimi karena dinonaktifkan oleh Ketum BPP PAI, Sultan Junaidi dengan SK No: 0011-14/SKEP/VIII/BPP/PAI/2003.
Dukungan moral (support) pun membanjiri Pengusaha berjuluk “Si Raja Besi Tua”. Yang sudah pasti tentu saja dukungan moral dari segenap anggota maupun pengurus BPW PAI Lampung. Secara tegas, mereka menolak penonaktifan Nuryadin dengan SK No: 012/BPWPAILPG/VIII/2023.
Bahkan sejak SK Penonaktifan tersebut, Kantor BPW PAI Lampung pro Nuryadin di Jl. Soekarno Hatta Ruko Bukit Kencana 3 No:8 Bandarlampung justru makin ramai setiap harinya.
Jika siang hari di Gedung Megah 3 lantai Kantor Nuryadin disesaki para anggota dan pengurus BPW PAI Lampung, begitu pun rumah kediaman Nuryadin di Perum Bukit Kencana 3 juga dibanjiri tamu dari semua kalangan lintas profesi. Maklumlah, Nuryadi terkenal juga aktiv dan loyal pada semua organisasi yang diikutinya. Diantaranya Nuryadin juga tercatat sebagai Dewan Pembina PWDPI (Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia) Kota Bandarlampung. Bahkan, belum lama ini Nuryadin dikukuhkan dengan mendapatkan Penghargaan “PWDPI AWARD”. Para tamu datang bergelombang, tanpa bisa dibendung. Mereka hadir untuk memberikan dukungan moral agar Nuryadin tegar menghadapi dinamika organisasi di tubuh PAI dan berharap tetap eksis menjalankan tugas dan tanggungjawanya sebagai Ketua BPW PAI Lampung hingga periodenisasi kepemimpinannya resmi berakhir pada 2027 berdasar konstitusi SK No: 0009-14/SKEP/V/BPP.PAI/2023.
Bukan hanya dukungan moral biasa, sejumlah pihak juga ada yang menawari Nuryadin dengan jabatan yang sama sebagai Ketua (Asosiasi Adkovat sejenis) yang bahkan lebih besar anggotanya daripada PAI.
“Untuk tokoh sebesar Nuryadin, pasti banyak organisasi asosiasi advokat yang mau menampung dan menjadinya Ketua,” tukas Hj. Metty Megawati Herawati SH MH, rekanan advokat non PAI.
“Semangat om Nuryadin,
kita ada untuk om,” imbuh Novia, rekannya di grup KOMPAK (Komunitas Pengusaha dan Konsumen). Di WAG KOMPAK yang beranggotakan aktif lebih dari 500 orang itu, Nuryadin didaulat sebagai Figur Dewan Pembina.
Sementara itu, Ketua DPC PWDPI Kota Bandarlampung, Ismuliadi Zakaria SE MM bersama rombongan juga berniat silaturahim di rumah kediaman Nuryadin, Jum’at (8/9).
“inSyaaAllaahu, bakda Isya ini kami bertandang silaturahmi untuk memberikan dukungan moral kepada Nuryadin. Saudara kami ini adalah orang baik dan loyal. Ketum BPP PAI Sultan Junaidi pastinya nyesel (menyesal) telah menonaktifkan Nuryadin. Kami yakin itu,” kata Ismuliadi Zakaria yang juga aktiv sebagai pengusaha alat-alat kesehatan (alkes) ini.