PBB Menyatakan Bahwa Warga Sipil Gaza Berada Dalam Situasi Yang Sangat MemPrihatinkan

Berita299 Dilihat

Mohammad (20) berdiri tegak di tengah Reruntuhan Sebuah Bangunan Akibat Serangan udara Israel dua hari lalu di Pusat Gaza. Warga Palestina ini bersikeras Menolak Seruan Israel untuk Meninggalkan Jalur Gaza Menghadapi Ancaman Serangan Darat Oleh Militer Zionis.

Seruan tersebut ditujukan kepada lebih dari 1 juta warga Palestina yang tinggal di Gaza. Namun, pada Jumat petang, hanya sedikit Tanda-tanda eksodus Massal yang terlihat.

“Mati Lebih Baik daripada pergi (Meninggalkan Gaza),” Tegasnya Mohammad, Seperti yang dikutip dari AFP, Sabtu (14/10/2023). “Saya Lahir di sini, dan Saya Akan Mati di sini. Meninggalkannya Adalah Sebuah Stigma,” Terangnya.

Dengan terputusnya pasokan listrik dan penurunan pasokan makanan serta air di wilayah kantong Palestina setelah satu minggu serangan udara dan blokade penuh Israel, PBB menyatakan bahwa warga sipil Gaza berada dalam situasi yang sangat memprihatinkan. “Jeratan di sekitar penduduk sipil di Gaza semakin ketat,” ungkap Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths di media sosial.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, Mengatakan Bahwa Evakuasi Besar-besaran Seperti itu Adalah Suatu “Keputusan Yang sulit,” Namun Washington Tidak Akan Ragu Dengan Keputusan Sekutunya Yang Meminta Warga Sipil Untuk Menyingkir.

“Kami memahami apa yang mereka coba lakukan dan mengapa mereka mencoba melakukan hal ini—untuk mencoba mengisolasi penduduk sipil dari Hamas, yang merupakan target sebenarnya mereka,” katanya kepada MSNBC.

Separuh Bagian Utara Jalur Gaza Mencakup Pemukiman Terbesar di Daerah kantong Palestina Tersebut.

PBB Juga Mengungkapkan Bahwa Israel Berencana Untuk Memindahkan Seluruh Penduduk Gaza Melintasi Lahan Basah Yang Membagi dua Wilayah Tersebut.

“Evakuasi Warga Sipil Kota Gaza ke Selatan Demi keselamatan Anda sendiri dan keluarga Anda, dan jauhkan diri dari ‘teroris’ Hamas Yang Menggunakan Anda Sebagai Tameng Manusia,” Demikian Perintah Militer Israel, Yang Menggunakan Label “Teroris” Untuk Mengacu Pada Hamas.

Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, Memperingatkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Yordania Bahwa Pemindahan Paksa Warga Palestina di Gaza Akan Mengulangi Tragedi Tahun 1948, ketika Ratusan ribu Warga Palestina Melarikan Diri Atau Diusir Dari Wilayah Yang Sekarang Menjadi Israel.

Kebanyakan warga Gaza Adalah Keturunan Dari Pengungsi Tersebut. Abbas Menyerukan Agar Bantuan Segera Diizinkan Masuk ke Gaza. Namun, Israel Menegaskan Bahwa Mereka Tidak Akan Mencabut Blokadenya Sampai Sejumlah Sandera Yang Ditahan Oleh Hamas Dibebaskan.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS Juga Mengonfirmasi Bahwa Antony Blinken dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Telah Membahas pembentukan Zona Aman di Gaza Tempat Warga Sipil dapat direlokasi Untuk Menjaga keselamatan Mereka dari Operasi keamanan yang sah Menurut Israel.

Israel Telah Meluncurkan Serangan Udara paling intensif dalam 75 tahun konfliknya Dengan Palestina. Pihak berwenang Gaza Melaporkan Bahwa 1.799 Orang Telah kehilangan Nyawa.

Militer Israel belum mengungkapkan jenis Operasi apa yang direncanakan Selanjutnya, Namun mereka bersikeras Akan Melancarkan Operasi “Secara Signifikan” Dalam Beberapa Hari Mendatang.

“Kami berjuang untuk rumah kami. Kami Berjuang Untuk Masa Depan kami,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. “Jalan ini mungkin Akan panjang, Tetapi pada Akhirnya Saya Berjanji kami Akan Menang.”

Israel Menegaskan Bahwa Serangan Hebat Dari Hamas Pekan Lalu Membuat Mereka Merasa Harus Memusnahkan kelompok Tersebut, dan Pihak Lain Harus Menyingkir.

Terowongan Hamas, kompleks Militer, Tempat Tinggal Para Perwira Senior, dan Gudang Penyimpanan Senjata Termasuk di Antara 750 Sasaran Militer Yang Diserang Semalam.

Sayap militer Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, Melaporkan Bahwa Serangan Udara Terbaru Israel Telah Menewaskan 13 Sandera Yang Dibawa Dari Israel ke Gaza, Dan Sebagai Balasannya, Mereka Telah Meluncurkan 150 Roket ke Israel.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *