Oknum Kepala SDN 3 Nambah Dadi Diduga Mark up Penggunaan Dana BOS

Minggu, 8 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HarianLampung, Lampung (Lampung Tengah)- Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah bantuan Pemerintah untuk satuan pendidikan yang dikelola secara mandiri transparan dan akuntabel, oleh tim bos sekolah mengacu pada juklak/Juknis Bos.

Akan tetapi berbeda dengan SDN 3 Nambah Dadi, Kec. Terbangi Besar Kab. Lampung Tengah Prov. Lampung, yang diduga anggaran itu di Mark up oknum Kepala Sekolah.

Dari keterangan beberapa narasumber kepada awak media ini menyebut, pada saat mendatangi sekolah tersebut, guna untuk meminta tagihan mitra langganan publikasi/koran, Kamis (05/10/2023), pada saat itu bertemu langsung dengan kepala SDN 3 Nambah Dadi yaitu Nur Hidayah di ruang kerjanya.

Yang bersangkutan Nur Hidayah menyampaikan bahwa, pembayaran langganan koran yang tadinya sebesar Rp.150.000, namun realisasi yang diterima atau yang dibayarkan hanya sebesar Rp.100.000.

Yang menjadi tanda tanya, dimana nilai pembayaran itu diduga di Mark Up oleh oknum Kepala Sekolah,i di dalam kwitansi/BKP tertera berjumlah sebesar Rp 210.000, dengan alasan untuk sisanya untuk kepala sekolah guna operasional keperluan kantor.

Dari keterangan Ersyan Gunawan, salah satu awak media yang merasa dirugikan dan menduga Sisa dana koran sebesar Rp 110.000 itu di Mark up, sementara jumlah media yang bermitra di SDN 3 Nambah Dadi itu sebanyak 20 media, artinya bila anggaran MOU satu media itu Rp.110 ribu dikalikan 20 media yang MOU berjumlah Rp.2,2 Juta yang diduga masuk ke kantong pribadi oknum Kepala Sekolah, dengan dalih untuk operasional sekolah.

“Tentunya terkait hal ini kita mendesak pihak Disdikbud Lamteng, untuk menyelidiki dan memproses dugaan Mark Up anggaran BOS di SDN 3 Nambah Dadi tersebut,” tegasnya.

Ironi hal seperti ini masih saja terjadi di Sekolah yang ada di Kab. Lamteng, tidak menutup kemungkinan adanya dugaan Mark Up ataupun tindak pidana korupsi di SDN 3 Nambah Dadi.

 

(Tim/red)

Berita Terkait

Robinson Nainggolan SH: Klien Kami Bukan Penambang Ilegal dan Tidak Pernah Menambang, Dia Murni Petani
Jalan Pemukiman di Iring Mulyo Rusak Berat Akibat Ulah Oknum, Masyarakat Pinta Pemkot Bersikap
Tiga Tahun Beruntun Tak Capai Target PAD Sampah, Kinerja DLH Kota Metro Dipertanyakan Masyarakat
Komisi III DPRD Kota Metro Gelar RDP Terkait Sampah, Masyarakat Apresiasi Gerak Cepat Para Wakil Rakyat
Kasus Guru Cabul di Polres Metro di Pertanyakan Masyarakat, Kasat Reskrim Sebut Akan Segera Lakukan Pelimpahan Perkara
Lek Darsono: Saya Belum Mati, Siap Dimusuhi Untuk Ungkap Kejanggalan di Masyarakat
Usai Viral Serbuan Sampah Dari Luar Daerah, Staf UPTD TPAS Karang Rejo Beri Keterangan Mengejutkan
Kota Metro Diserbu Sampah dari Luar Daerah, Fungsi Kontrol dan Pengawasan Dinas LH Dipertanyakan Masyarakat

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 13:42

Robinson Nainggolan SH: Klien Kami Bukan Penambang Ilegal dan Tidak Pernah Menambang, Dia Murni Petani

Sabtu, 19 April 2025 - 14:54

Jalan Pemukiman di Iring Mulyo Rusak Berat Akibat Ulah Oknum, Masyarakat Pinta Pemkot Bersikap

Rabu, 16 April 2025 - 13:18

Tiga Tahun Beruntun Tak Capai Target PAD Sampah, Kinerja DLH Kota Metro Dipertanyakan Masyarakat

Selasa, 15 April 2025 - 17:13

Komisi III DPRD Kota Metro Gelar RDP Terkait Sampah, Masyarakat Apresiasi Gerak Cepat Para Wakil Rakyat

Senin, 14 April 2025 - 15:08

Kasus Guru Cabul di Polres Metro di Pertanyakan Masyarakat, Kasat Reskrim Sebut Akan Segera Lakukan Pelimpahan Perkara

Jumat, 11 April 2025 - 22:20

Lek Darsono: Saya Belum Mati, Siap Dimusuhi Untuk Ungkap Kejanggalan di Masyarakat

Jumat, 11 April 2025 - 18:07

Usai Viral Serbuan Sampah Dari Luar Daerah, Staf UPTD TPAS Karang Rejo Beri Keterangan Mengejutkan

Kamis, 10 April 2025 - 22:17

Kota Metro Diserbu Sampah dari Luar Daerah, Fungsi Kontrol dan Pengawasan Dinas LH Dipertanyakan Masyarakat

Berita Terbaru